Dalam simulasi ini, digambarkan bagaimana situasi eskalasi ketika massa aksi yang menolak hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan demonstrasi di kantor KPU dan berujung pada tindakan anarkis. Pihak kepolisian yang dikerahkan untuk pengamanan mengalami tekanan besar hingga akhirnya menggunakan mobil water cannon dan pasukan anti anarkis dari Brimob Polda Kaltim untuk membubarkan massa.
Ketua KPU Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono, menyatakan bahwa simulasi tersebut memberikan gambaran jelas mengenai kesiapan Polresta Balikpapan dalam mengamankan jalannya Pilkada 2024.
“Simulasi yang ditampilkan sangat detail, mencakup berbagai skenario dari satu titik ke titik lainnya. Dengan persiapan ini, kami optimistis pelaksanaan Pilkada 2024 akan berlangsung aman, tertib, dan lancar,” ujar Prakoso Yudho Lelono.
Lebih lanjut, Prakoso berharap masyarakat Balikpapan menyadari pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada, mengingat persiapan yang telah dilakukan oleh aparat keamanan.
Sementara itu, Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi Operasi Mantap Praja, yang akan dimulai pada tahap pencalonan tanggal 27-29 Agustus 2024.
“Kegiatan Sispamkota ini merupakan salah satu tahapan pengamanan yang telah kami siapkan. Dari simulasi ini, kami akan melakukan evaluasi dan perbaikan untuk ke depannya agar semakin siap dalam mengawal jalannya Pilkada,” jelas Kombes Pol Anton Firmanto.
Dengan simulasi ini, Polresta Balikpapan berharap dapat meningkatkan kualitas pengamanan dalam Pilkada Serentak 2024, serta memastikan bahwa seluruh proses pemilihan dapat berlangsung dengan aman tanpa gangguan yang berarti.